The case of Assa Asso: Filming protests is not treason

The case of Assa Asso: Filming protests is not treason

The Indonesian government has been routinely accused of restricting freedom of expression in Indonesia, Papua, and West Papua. Adding to such threats against freedom of expression is the June 24, 2020 verdict against Papuan Voices journalist and filmmaker Assa Asso (also known as Stracky Yally), who was sentenced by the Indonesian government to one year in prison for committing treason when he documented on his Facebook account the same anti-racism protests that transpired in August and September 2019.

Kasus Assa Asso: Mendokumentasikan protes bukanlah makar!

Kasus Assa Asso: Mendokumentasikan protes bukanlah makar!

Bukti terancamnya kebebasan berekspresi di Indonesia ini diperkuat dengan dijatuhkannya hukuman kepada Assa Asso (yang juga dikenal sebagai Stracky Yally), seorang jurnalis dan sineas dari organisasi Papuan Voices, pada tanggal 24 Juni 2020. Assa Asso dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun atas dugaan makar ketika dia mendokumentasikan protes anti-rasisme yang terjadi di bulan Agustus dan September 2019 melalui akun Facebooknya.